Jumat, 29 Oktober 2010

Masalah Focusing

Sistem auto-focus pada kamera digital kadang-kadang mengalami kesulitan dalam menentukan focus secara tepat. Cahaya yang kurang atau permukaan yang gelap & tidak memantulkan cahaya menyebabkan lensa terus menerus bergerak tanpa dapat menemukan focus yang benar (hunting).
Para pengguna kamera DSLR dapat dengan mudah mengatasi masalah ini dengan memindahkan tombol AF ke MF (manual focus), tapi banyak tipe kamera digital kompak tidak memiliki fitur ini. Berikut beberapa teknik yang mungkin dapat membantu:
(1)    Cari sumber cahaya dengan jarak yang sama
Pada kondisi yang kurang cahaya, kamera akan lebih mudah melakukan focusing pada obyek yang terang. Jadi, jika ada obyek yang memancarkan cahaya pada jarak yang sama, lakukan focusing pada sumber tersebut, tekan setengah shutter dan lakukan rekomposisi menuju obyek yang dimaksud.
(2)    Gunakan laser pointer
Ide menggunakan laser pointer muncul setelah melihat film Expendables dan memperhatikan focusing assist light pada kamera yang memancarkan setitik cahaya berwarna merah. Kamera Sony A200 yang saya gunakan kebetulan tidak memiliki focusing assist light terpisah sehingga untuk focusing di ruang gelap, flash internal harus diaktifkan. Menggantikan flash tersebut dengan sebuah senter LED tidak member hasil yang memuaskan, jadi saya coba dengan laser pointer. Dan BERHASIL! Cahaya merah yang jatuh pada obyek dengan segera dikenali dan direspon oleh system autofocus pada kamera. Jadi, sekarang saya menggunakan gantungan kunci dan membawa ballpoint yang sekaligus berfungsi sebagai laser pointer J

(3)    Letakkan benda lain yang memantulkan cahaya di dekat obyek
Ide ini muncul ketika menyadari bahwa kain pelapis kursi yang saya gunakan membungungkan kamera karena menyerap dan tidak memantulkan cahaya sebagaimana mestinya. 
Saya berhasil memotretnya dengan manual focusing sebagaimana pada foto berikut:
Tetapi rupanya lebih mudah jika saya letakkan benda lain dan melakukan rekomposisi. Perhatikan safety 
glasses warna kuning yang saya letakkan di atas kursi sebagai focusing point. 
Teknik ini bias digunakan secara efektif dengan kamera yang tidak memiliki fasilitas manual focus 

Gunakan aperture sempit

Teknik di atas diperlukan untuk pemotretan obyek diam di ruang dengan cahaya minim. Pada pemotretan di luar ruang yang cukup cahaya dengan obyek yang bergerak, penggunaan bukaan aperture sempit (angka f/ tinggi) merupakan cara yang lebih efektif. Dengan aperture sempit, daerah tajam menjadi cukup lebar sehingga obyek dapat tampil tajam. Jika cahaya cukup, penggunaan shutter speed tinggi akan menghasilkan foto yang lebih bagus lagi.

3 komentar:

  1. trims infonya mas...
    saya sering juga terlibat dalam urusan ini. paling gampang emang pake manual focus aja, tp gak tiap lensa punya kan..
    laser pointer ide bagus tuh, bs dicoba tar

    BalasHapus
  2. Masalah Focusing pak, saya mau tanya... bagaimana jika objek tersebut bergerak menjauh atau mendekati kita pak.. karna untuk kali pertama focusnya pas tapi tidak untuk selanjutnya..
    mohon solusinya.

    trims

    BalasHapus
  3. Sudah coba pakai continuous focus?

    BalasHapus