Kamis, 29 April 2010

Tips - Jewellery


Pernak-pernik yang biasa menjadi perhiasan wanita (jewellery) merupakan barang yang menarik dan banyak diperjual belikan. Ukuran yang kecil dan tekstur permukaan yang biasanya bersifat memantulkan cahaya memberikan kesulitan tersendiri saat melakukan pemotretan. Mungkin ada yang pernah memotret jewellery dengan hasil seperti ini:

 Potret seperti di atas biasanya dihasilkan dari pemotretan dalam ruangan dengan mode pemotretan otomatis. Kondisi ruangan yang kurang cahaya menyebabkan flash menyala dan menimbulkan pantulan cahaya yang mengganggu. Permasalahan ini tidak harus diatasi dengan mengganti kamera. Dengan teknik yang tepat, obyek yang sama dapat menghasilkan foto seperti ini:

Perbedaan hasil tersebut diperoleh dengan mengambil lebih banyak kontrol dalam pemotretan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
  1. Gunakan mode makro/ close up (biasanya ditandai dengan gambar bunga)
  2. Matikan flash
  3. Setting ISO pada 200 atau 400
  4. Sesuaikan white balance
  5. Gunakan tripod atau letakkan kamera agar tidak terjadi goncangan (shake)
  6. Gunakan timer 2 atau 10 detik
By the way, kedua foto di atas diambil dengan kamera handphone Nokia N95. Saya yakin pemotretan dengan kamera digital tipe apapun dapat menghasilkan foto yang lebih bagus.
Mungkin Anda bisa menambahkan beberapa efek di Photoshop untuk hasil yang lebih artistik, misalnya dengan menambah flare (pantulan cahaya) seperti ini:

Penggunaan mini studio box dan pencahayaan tambahan juga dapat memberikan hasil yang lebih baik. Mini studio box ini dapat Anda buat sendiri dari kardus & kertas minyak atau kain. Silakan membaca lebih lanjut tentang mini studio-box di: http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/01/aksesoris-mini-studio-box.html
Semoga bermanfaat.

Selasa, 27 April 2010

Olah Digital - Setting Exposure, Shadow & Highlight

Seringkali foto yang telah kita ambil dan tampak bagus di viewer kamera, ternyata tampil kurang memuaskan di layar komputer maupun saat dicetak. Mungkin foto itu terlalu gelap (under exposed) ataupun terlalu terang (over exposed) pada sebagian atau keseluruhan bagiannya.

Contohnya, ini foto istri saya yang difoto oleh anak-anak pada liburan lalu:

Untuk setiap gambar yang ditampilkan dalam foto ini, Anda dapat melihatnya dalam ukuran yang lebih besar dengan meng-klik gambar tersebut.  

Karena kekurangannya baru diketahui setelah tiba di rumah, tetunya tak mungkin melakukan pemotretan ulang. Dan dalam banyak kesempatan memang tidak dimungkinkan adanya pemotretan ulang, tetapi untunglah foto-foto sejenis ini masih sangat mungkin diperbaiki dengan olah digital.
Untuk perbaikan foto di atas, saya pakai fasilitas exposure adjustment ditambah perbaikan pada shadow  dan highlight. Langkahnya seperti ini:

1. Buka gambar diPhotoshop, lalu klik Image --- Adjustment --- Exposure
Untuk Exposure ini. ada 3 besaran yang bisa ditata. Setiap foto memiliki nilai defaultnya dan digambarkan dengan sebuah slider. Jika slider bergerak ke kanan, gambar akan menjadi lebih terang, sebaliknya jika slider digerakkan ke kiri, gambar menjadi gelap. {astikan kotak Preview sudah dicentang supaya Anda bisa mengamati perubahan pada foto.

2. Lakukan setting sesuai dengan keperluan Anda. Besaran yang kita atur adalah:
(a) Exposure compensation untuk kecerahan gambar. Default: 0. Saya geser ke +0.6
(b) Offset untuk menentukan warna tengah & kontras. Default 0. Saya geser ke -0.0050
(c) Gamma untuk mengatur kecerahan & tonal warna. Default 1. Saya geser ke 0.80

3. Gambar sudah lebih terang, tetapi bagian wajah istri saya terlalu gelap dibandingkan laut di latar belakang. Jadi saya pikir perimbangan antara shadow dan highlight masih perlu diperbaiki.
Langkah selanjutnya adalah pengaturan keseimbangan shadow dan highlight dengan Image --- Adjustment --  Shadow and Highlight. 

 Di sini kita mengatur bagian shadow dan highlight secara terpisah. Pengaturan tetap menggunakan slider. Jika slider bergerak ke kanan pada shadow, maka daerah gelap akan menjadi lebih terang. Namun jika slider highlight yang kita gerakkan ke kanan, daerah terang justru akan menjadi lebih gelap.

4. Setting untuk shadow saya set dari 0 ke 10, begitu juga untuk highlight saya geser dari 0 ke 10
Perhatikan perubahan keseimbangan pada bagian wajah dan latar belakang.



5. Setelah shadow dan highlight diseimbangkan, tampak masih ada noise yang mengganggu.
Langkah selanjutnya adalah menghilangkan noise dengan Filter --- Noise --- Reduce noise

6. Setting noise akan memiliki efek samping menghilangkan detil gambar. Jadi perhatikan seberapa banyak kekuatan noise reduction yang diperlukan agar detil yang hilangtidak mengganggu keindahan gambar.

Selanjutnya, Anda mungkin ingin menambahkan perbaikan-perbaikan lain. Hasil akhir dari proses editing kali ini kita bandingkan kembali dengan gambar awalnya sebagai berikut:

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 24 April 2010

Foto Anak-anak

.
Anak-anak dengan segala aktivitasnya merupakan obyek yang menarik untuk difoto. Apalagi kalau anak sendiri. Foto-foto gaya candid maupun foto studio jika dieksekusi dengan tepat akan menjadi foto yang menarik. Pemotretan dengan obyek anak-anak dapat menjadi sulit karena anak tidak dapat “berbohong”. Model remaja atau dewasa mungkin dapat menyembunyikan emosi dan menampilkan senyum kapan pun saat dipotret, tetapi seorang anak tidak semudah itu berpura-pura. Jadi pemotretan dengan obyek anak-anak tidak saja memerlukan teknik yang tepat, tetapi juga kemampuan untuk memahami kondisi mereka.
Berikut beberapa tips untuk pemotretan dengan obyek anak-anak.
  1. Mood. Harus dipastikan bahwa anak sedang dalam mood yang baik, tidak sedang sedih atau kesal. Kebanyakan orang lebih suka melihat anak dalam kondisi gembira dengan senyum yang cerah. Jika mood anak kurang bagus, biarkan kondisinya membaik sebelum mulai pemotretan
  2. Angle. Foto anak biasanya diambil dari sudut yang lebih tinggi dari posisi si anak. Pemotretan dengan posisi sejajar dengan mata anak dapat menjadikan foto lebih menarik
  3. Mode sport. Untuk mengantisipasi anak-anak yang cenderung bergerak aktif, pilihannya adalah dengan menggunakan shutter speed cukup tinggi ( mode S dengan speed minimal 1/250 pada DSLR atau prosumer)  atau gunakan mode sport pada kamera poket. Jika menggunakan kamera DSLR, menggunakan lensa dengan aperture lebar akan sangat menguntungkan.
  4. Continuous focus /  motor drive mungkin diperlukan jika anak bergerak cukup banyak
  5. Cahaya yang cukup: Cahaya merupakan modal utama pemotretan. Jika tidak tersedia pencahayaan yang mencukupi, usahakamn memperoleh cukup cahaya dengan pemotretan di luar ruangan
  6. Berikan kesibukan pada anak. Mainan baru, atau apapun yang mungkin menarik perhatian diperlukan untuk anak-anak agar gerakannya tidak terlalu jauh..
  7. Komunikasi yang baik akan sangat membantu. Sekali-sekali Anda perlu memanggil si anak agar melihat ke arah kamera.
  8. Potret sebanyak mungkin

Semoga bermanfaat.

Selasa, 20 April 2010

Hi-Key Photography

Foto High-Key (Hi-Key, HQ) merupakan kebalikan dari foto Low-Key. Jika sebagian besar frame pada foto low-key didominasi oleh shadow & warna gelap, maka foto hi-key justru didominasi oleh highlight, Tentunya bagian detil subyek utama harus tetap tampak jelas, jadi pengaturan pencahayaan merupakan kunci yang penting. Didominasi highlight, tapi jangan sampai over-exposed. Tantangan yang cukup menarik bukan?
Berikut adalah contoh foto HQ yang diambil dari http://www.photoanswers.co.uk/upload/1732/images/high-key-portrait.jpg
Penggunaan teknik hi-key juga memperbesar perhatian kepada subyek, namun kesan yang ditimbulkannya berlawanan dengan kesan yang timbul oleh dominasi shadow pada low key. Besarnya porsi high-light pada foto Hi-Q menimbulkan kesan cerah, terbuka, gembira, dan sejenisnya.
Mau coba bikin foro Hi-Q lewat Photoshop? Tentu bisa, tapi tantangan untuk membuatnya dengan berbagai konfigurasi lighting di studio jauh lebih menarik :-)

Minggu, 18 April 2010

Low Key Photography

Low Key Photography adalah istilah yang mengacu pada gaya fotografi dengan frame yang didominasi oleh bayang-bayang. Dalam gaya ini, digunakan lighting minimum (low) sehingga ruang gambar di luar subyek utama menjadi gelap. Untuk mudahnya, saya ambilkan contoh dari http://www.photo-zen.com/photos/black-and-white-photography-53.jpg

Gaya ini mengisolasi subyek sedemikian sehingga seluruh perhatian akan tertuju pada subyek tersebut. kesan yang ditimbulkan oleh teknik low-key ini sejalan dengan kesan yang timbul oleh shadow/ bayangan yaitu syahdu, mistis, sakral, mungkin juga terkesan sedih dan murung. Selain dengan pengaturan cahaya, gaya ini bisa dicapai dengan olah digital, yaitu dengan mengisolasi subyek utama dan menurunkan exposure dari bagian frame lainnya.

Rabu, 14 April 2010

Horison Miring di Foto Landscape

Salah satu aturan yang harus dipenuhi dalam pemotretan landscape adalah horison harus datar. Pertemuan antara bumi dan langit di kejauhan ini memang disebut horison, batas pandangan horisontal, jadi memang sudah sewajarnya harus ditampilkan datar. Tapi pada kenyataannya banyak foto yang di-upload dengan kondisi horison yang miring, seperti foto yang di-upload oleh anak saya berikut ini:

Horison yang miring mungkin disebabkan oleh tekanan jari pada shutter ketika memotret, jadi bagian sebelah kanan menjadi lebih rendah. Untuk menghindari kondisi ini, ada beberapa cara yang bisa ditempuh:
  1. Perbaiki cara memegang kamera. Gunakan tangan kiri untuk menyangga kamera agar posisi kamera lebih stabil.
  2. Tekan shutter dengan gerakan "meremas", bukan "memukul" shutter dengan jari telunjuk. Yang dimaksud di sini adalah gerakan telunjuk ketika menekan harus diimbangi dengan jempol :-)
  3.  Gunakan shutter auto-timer 2 detik sehingga tidak terjadi guncangan kamera
  4. Gunakan tripod 
Tapi bagaimana jika potret sudah terlanjur jadi seperti foto di atas itu?
Tentu foto itu masih bisa di-edit dengan Photoshop. Ada 2 cara yang mungkin dilakukan:

1. Rotate Canvas
Klik Image -> Rotate canvas -> Arbitrary. Pilih CCW (counter clock wise) dan masukkan nilai yang diperlukan. Cara ini cepat, tetapi tidak ada feedback/ patokan untuk memastikan seberapa datar horison setelah dikoreksi.
 

2. Lens Distortion Correction
Klik Filter -> Distort -> Lens Correction. Kelebihan dari cara ini adalah adanya grid yang bisa menjadi patokan seberapa datar horison gambar. Masukkan angka pada kotak Angle di kolom sebelah kanan. Efeknya dapat diamati dengan membandingkan garis horison dengan garis-garis horisontal pada grid.

Angka 0 berarti posisi vertikal yang ditunjukkan dengan garis pada lingkaran. Dalam sebuah lingkaran, angka 0 ini akan bernilai sama dengan 360. selanjutnya, jika diisi angka 1, 2, dst. gambar akan memutar berlawanan arah jarum jam (CCW) sedangkan jika diisi 359, 358, dst. gambar akan memutar searah jarum jam (CW)


Mungkin ada yang mengetahui cara lain untuk meluruskan horison? Silakan dishare
Semoga bermanfaat