Kamis, 07 Oktober 2010

Perbandingan Macro Converters

Catatan: klik pada gambar untuk melihat ukuran lebih besar!

Tujuan penggunaan macro converter adalah untuk memperpendek jarak fokus sehingga kamera dapat memotret obyek yang jaraknya sangat dekat. Sebagaimana disebutkan dalam tulisan sebelumnya, ada 3 alat yang bisa saya gunakan untuk macro converter, yaitu:

  • 0.45x wide // 1.4x macro converter buatan jepang seharga Rp 450.000
  • Lup/ kaca pembesar seharga Rp 7.000 yang dipasang pada tutup spray 
  • Lensa jadul 50 mm f/1.9 (dibeli seharga Rp 100.000, bagian dalamnya saja)
Obyek untuk pemotretan ini adalah selembar halaman koran:


Ada 2 lensa yang saya pakai untuk pengujian ini, yaitu:
  • Sony DT 18-70 mm f/3.5-5.6 SAL, jarak obyek minimal 28 cm (mode makro)
  • Minolta 70-210 mm f/4-5.6, jarak obyek minimal 110 cm
Lensa standar Sony DT 18-70 mm SAL memiliki jarak fokus makro yang cukup dekat, yaitu 38 cm. Hasil foto dengan crop 100% pada jarak tersebut ditunjukkan pada foto berikut:

Macro converter ini saya peroleh dengan harga Rp 450.000, terdiri dari 2 bagian optik yang terpisah, kita harus membalik bagian yang dekat kamera untuk mengubah fungsinya.


Penggunaan 1.4x macro converter memperpendek jarak obyek minimum jadi 20 cm. Pada penggunaan converter ini, fungsi metering & autofokus tetap berfungsi normal. Hasil foto menggunakan macro converter pada crop 100% ditunjukkan pada foto berikut:

Lup atau kaca pembesar yang digunakan sebagai macro converter merupakan alternatif paling murah dan berfungsi cukup efektif untuk memperpendek jarak obyek. Dengan harga Rp 7000. saya tidak ragu2 untuk melepas kaca pembesar dari gagangnya & mengamplas tepinya supaya bisa masuk ke bekas tutup spray.
 Maaf ya, saya gak rapih mengerjakannya, kelihatan masih banyak debu di kacanya ... hehehe ... Yang mengejutkan buat saya adalah bahwa penggunaan lup/ kaca pembesar dapat memperpendek jarak obyek hingga 10 cm. Alat ini juga tidak mengganggu fungsi metering & autofokus. Sayangnya, kualitas optik yang rendah mengurangi ketajaman.

Lensa jadul Yashica 50 mm f/1.9 yang saya gunakan sebagai reversed lens ini bagian luar body-nya sudah rusak, jadi hanya dihargai Rp 100.000. Optiknya masih bagus, walaupun ada bekas jamur (cleaning mark) tapi tidak mengganggu hasil. Untuk memasangnya ke lensa bisa memakai reverse adapter, tapi seperti pada lup, saya pakai tutup spray.
Reversed lens ini dapat menghasilkan foto obyek pada jarak kurang dari 5 cm dengan pembesaran maksimal dan kualitas yang sangat baik. Masalahnya, reversed lens mengurangi intensitas cahaya dan menyebabkan autofokus tidak berfungsi, jadi kita harus sabar menggerakkan kamera maju-mundur untuk memperoleh fokus. Hasilnya dapat dilihat pada foto berikut:

Menakjubkan ya? Kita bisa melihat dengan jelas serat dan pori-pori di permukaan kertas korannya. Tapi tidak berfungsinya autofokus menurut saya cukup merepotkan, apalagi jika kita memotret obyek yang bergerak. Oleh karena itu, pada pengujian dengan lensa 70-210 saya hanya menggunakan lup saja.
Lup converter yang terpasang di depan lensa 70-210 mm ditunjukkan pada gambar berikut:
Yang menarik, penggunaan lup converter ini memperpendek jarak obyek terdekat dari 1,1 m menjadi 30 cm saja. autofokus dan metering pun tetap berfungsi. Dalam foto berikut, saya tampilkan crop 100% (bagian atas) dan keseluruhan frame (bagian bawah) dari botol air kemasan yang dipotret dari jarak 1,1 m tanpa tambahan lup converter.

Sebagai pembanding, foto di bawah adalah crop 100% (bagian atas) dan keseluruhan frame (bagian bawah) setelah ditambahkan lup converter dari obyek yang sama pada jarak 30 cm

Kesimpulan akhir kami serahkan pada pembaca masing-masing :-)

5 komentar:

  1. Catatan tambahan:
    Untuk melakukan pemotretan macro dapat juga digunakan extension tube yang dipasang di antara body & lensa. Extension tube ini ada yang dilengkapi sirkuit elektronik (autofokus tetap bisa berfungsi) dan ada juga yang sifatnya manual.
    Saya tidak memiliki extension tube, jadi tidak saya bahas. :-)

    BalasHapus
  2. Berarti pemasangan lup gak akan ngerusak kamera ya gan?

    tengkyu infonya. ini yg ane cari :-)

    BalasHapus
  3. Apakah lensa macro converter bisa di pasang di kamera prosumer Fjifilm HS30EXR seperti lensa pelindung UV?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, bisa, pemasangannya memang mirip dengan pemasangan filter. Pastikan saja diamter macro converternya sesuai dengan diameter lensa. Klo tidak, berarti harus ditambahkan step up atau step down ring untuk menyesuaikan.

      Hapus