Sabtu, 27 Februari 2010

Tips _ Background yang Blur

Ini juga salah satu pertanyaan yang sering saya dapat:
"Bagaimana caranya supaya background jadi blur?"

Background blur memang pas untuk menguatkan penampilan obyek utama. Untuk memperoleh background yang blur, ukuran sensor, lebar aperture dan jarak fokus lensa (focal length) sangat menentukan.  Konsekuensinya, backgorund yang blur ini lebih sulit diperoleh jika menggunakan kamera poket. Alasannya:
  1. Sensor kamera poket sangat kecil. Agar gambar dapat tampil tajam, ukuran diameter sensor kamera harus lebih besar daripada lebar aperture. Akibat ukuran sesnsor yang kecil, tidak mungkin digunakan aperture lebar (misalnya f/1.8 atau f/1.4). Rata-rata kamera poket memiliki setting aperture terendah f/3.6, hanya beberapa saja yang memiliki setting f/2.8
  2. Focal length kamera poket  bukanlah panjang fokus secara fisika, tetapi panjang ekuivalen terhadap lensa yang digunakan pada media film 35 mm. Lensa dengan jarak fokus 300 mm pada kamera poket sesungguhnya adalah 66 mm pada kamera film.
Tetapi 'sulit' bukan berarti 'tidak mungkin'. Untuk memaksimalkan blur pada background, berikut beberapa patokan yang dapat digunakan:
  1. Jarak antara obyek utama dan background harus cukup jauh. Sebaiknya jarak obyek ke background lebih besar daripada jarak obyek ke kamera.
  2.  Gunakan jarak fokus atau zoom terpanjang (tele-end), sesuaikan jarak obyek utama dengan jarak fokus ini.
  3. Gunakan mode Aperture Priority (A, Av) dan pastikan untuk menempatkan setting pada bukaan paling lebar (angka paling kecil, misalnya f/2.8 atau f/3.6)
  4. Pada kamera digital poket yang tidak memiliki  mode Aperture Priority, gunakan mode portrait atau - jika memungkinkan - mode makro.
  5. Pada kamera DSLR, gunakan lensa dengan bukaan lebar, mialnya f/1.4 atau f/1.8 
Semoga bermanfaat!

Tips - Flash untuk Mengatasi Backlit

Backlit adalah kondisi pemotretan dengan sumber cahaya berasal dari belakang obyek. Kondisi backlit akan menghasilkan latar belakang yang terang dan obyek utama tampak gelap sehingga detil dan tonal warna pada obyek utama tidak jelas. Foto-foto dengan kondisi backlit dapat ditemukan pada beberapa foto makro yang di-upload oleh teman-teman di group Belajar Fotografi
Secanggih apapun kamera yang Anda pakai, alat tersebut tidak mengetahui yang mana obyek utama yang harus ditampilkan detil. Metering kamera tidak dapat membedakan dari mana asal sumber cahaya dan akan mengukur keseluruhan pantulan cahaya yang jatuh ke sensor. Kondisi ini backlit sebetulnya mudah diatasi dengan menggunakan fill-in flash seperti contoh berikut:

Kedua foto di atas diambil pada kondisi yang sama dengan selisih waktu hanya 5 detik. Diambil dengan mode aperture Priority, aperturre setting f/5.6, metering centre weighted dan ISO 100. Perbedaannya:
  • Pada foto kiri  flash ditempatkan pada posisi auto sehingga memperoleh shutter speed 1/5 s
  • Pada foto kanan flash ditempatkan pada posisi forced sehingga memperoleh shutter speed 1/60 s 
Jelas tampak perbedaan penampilan obyek dan latar belakang pada kedua foto tersebut, bukan?
Jadi, pada intinya untuk mengatasi kondisi backlit Anda cukup memastikan bahwa:
  1.  Obyek berada dalam jangkauan flash (jarak efektif maksimum sekitar 3 m untuk kamera poket dan 8 m untuk DSLR) 
  2. Flash berada dalam kondisi on atau forced sehingga akan selalu menyala dalam setiap pemotretan
Semoga bermanfaat!

Kamis, 18 Februari 2010

KARIMUNJAWA - RAFTING SERAYU

Dikutip dari: http://www.kamera-digital.com/

Kami menawarkan paket Advanture KARIMUNJAWA-RAFTING SERAYU yang akan memberikan Anda pengalaman yang tidak terlupakan. Pengarungan jeram yang menantang serta jelajah pulau-pulau di Karimunjawa yang mengasyikkan membawa Anda serasa berpetualang di berbagai suasana. Dengan pengalaman adventure alam bebas, kami menawarkan paket murah backpacker.

H01 Kamis 1 April
Pkl 21.00 di meeting point untuk persiapan berangkat menuju lokasi rafting Sungai Serayu di Banjarnegara dengan menggunakan Bus/Elf.

H02 Jumat 2 April
Pkl 06.00 tiba di lokasi start point rafting, istirahat dan sarapan pagi. Sungai Serayu terkenal dengan jeramnya besar-besar dan tidak banyak flat.
Jalur sungai yang akan kita tempuh sepanjang 26 Km dan cukup terkenal eksotis ditempuh sekitar 4-5 jam menantang bagi para penikmat olahraga arus deras. Sungai Serayu diakui para Rafter dapat menyuguhkan tantangan jeram yang mendebarkan hati saat mengarungi riak airnya dengan Grade 2+ hingga 4



Start rafting Pkl 08.00 pagi di awali dengan brifing berkaitan pengarungan. Di pertengahan pengarungan kita akan istirahat sejenak untuk minum kelapa muda dan snack ringan. Kemudian melanjutkan pengarungan hingga finish. Selepas makan siang di lokasi finish, rombongan menuju kota Semarang. Sekitar Pkl 19.00 tiba di penginapan. Acara bebas.

H03 Sabtu 3 April
Pkl 07.00 selepas sarapan bersiap menuju pelabuhan Semarang, dan dengan menggunakan Kapal Cepat Kartini menyebrang ke Kepualauan Karimunjawa. Sekitar 3-3.5 jam tiba di Karimunjawa dan langsung menuju penginapan untuk makan siang. Setelah itu explorasi ke Pulau Cemara Kecil dan Tanjung Gelam. Selepas Sunset sudah berada di penginapan untuk makan malam dan istirahat. Acara bebas.



H04 Minggu 4 April
Pagi hari menikmati sunrise di Karimunjawa. Selepas sarapan, bersiap explore ke Pulau Menjangan Besar (ada penangkaran hiu) dan Menjangan Kecil. Di sini bisa snorkling, berenang dan foto-foto alam yang indah. Selepas makan siang, bersiap kembali menuju Semarang dan dilanjutkan ke Jakarta. Perkiraan tiba di Jakarta Pkl 04.00 pagi.



Kegiatan:
- Snorkling (belajar atau explorasi)
- Melihat kehidupan nelayan di P. Karimun
- Melihat terumbu karang/ biota laut di Taman Nasional Laut Karimunjaya
- Melihat penangkaran ikan hiu
- Treking mengilingi pulau Tanjung Gelam
- Hunting foto dramatic sunset dari dermaga P. Karimun

Biaya:
Rp 1.550.000 / orang (untuk Wisma Apung non AC) Kuota 20 orang
Rp 1.650.000/orang (untuk Duta Karimun AC) kuota 20 orang

Biaya yang ditanggung meliputi:
- Rafting di Sungai Serayu
- Transportasi Jakarta - Banjarnegara - Semarang - Jakarta Bus/Elf AC.
- Kapal Cepat Semarang - Karimun - Semarang AC PP
- Perahu untuk Jelajah pulau-pulau sekitar
- Menginap di wisma/penginapan Semarang (share kamar 2 orang) AC
- Menginap di Wisma Apung (share kamar 2-3 orang) non AC atau di Duta Karimun daratan (share kamar 2 orang) AC
- Makan selama trip : 7x - Jumat pagi (saat tiba di Banjarnegara); Jumat siang (saat finish Rafting); Sabtu pagi (makan pagi di Hotel Semarang); Sabtu siang+malam (di penginapan Karimunjawa); Minggu pagi+siang (di penginapan Karimunjawa)
- Snack 4 x
- Asuransi perjalanan

Yang tidak menjadi tanggungan:
- Menyewa peralatan snorkling (google, snorkel, masker, fin, jaket pelampung)
- Makan selama perjalanan

Peralatan yang harus dibawa:
- Tas (daypack/backpack dll)
- Baju renang / celana renang.
- Obat-obatan pribadi (panitia akan menyediakan obat-obatan umum spt. P3K, obat sakit kepala,obat anti diare, obat anti nyamuk)
- Makanan kecil, snack (untuk yang alergi/vegetarian mohon comfirm ke panitia, karena makanan yang akan disajikan 90% makanan laut, jika ada yang alergi/vegetarian, diusahakan ada tambahan makanan netral)
- Kebutuhan pribadi (sunblock,kacamata, payung, pakaian ganti untuk 4 hari)

Kuota keberangkatan : 40 orang

Tata cara pendaftaran:

Syarat Pendaftaran :
Mengirimkan email dengan subject "Pendaftaran KARIMUNJAWA-SERAYU 1 APRIL 2010"

Lampirkan :
1.Nama Lengkap Sesuai dengan KTP dan Nama Panggilan
2.Umur
3.Jenis kelamin
4.Kewarga negaraan
5.Alamat Tempat Tinggal.
6.Nomer Telpon Tempat Tinggal dan Handphone
7.Alamat email.

Pembayaran :
DP 50 % sebelum 15 MARET 2010 dan pelunasan pada hari pemberangkatan.

Transfer via :
BCA No. 0711 862 969 a/n Febry H. Cipto W Cabang Fatmawati Jakarta Selatan
MANDIRI No. 102 000 532 439 4 a/n Febry H. Cipto W Cabang Mayestik Jakarta Selatan

Untuk info lebih lanjut:
Handi PW : 021-9868 7803 / 021-4658 9090 / 08131 745 2574
E-mail : contact@daladventure.com
YM : dal_adventure@yahoo.com

Kunjungi pula :
www.daladventure.com

Senin, 15 Februari 2010

Teknik – Lighting

Pemicu tulisan ini adalah pertanyaan seorang teman yang memiliki online shop.Dia  ingin tahu, kenapa foto-foto produk yang dibuatnya tampil  kurang maksimal dibandingkan dengan foto-foto yang ditampilkan di situs lain, padahal kamera yang digunakan sama-sama kamera poket 10 MP. Biasanya, jika ada pertanyaan seperti ini, saya akan memberi jawaban singkat dan mempersilakan untuk membaca detail lebih lanjut di blog ini.
Setelah membandingkan foto0foto yang dimaksud, saya lihat masalahnya ada pada pencahayaan. Dan ternyata soal tulisan tentang pencahayaan di blog ini juga masih kurang. Masalahnya, pembahasan soal cahaya ini akan memerlukan ribuan halaman. Jadi saya pikir, saya akan tuliskan dasarnya saja, sedangkan untuk detail pendukungnya, saya akan kumpulkan semua referensi yang saya punya dalam sebuah CD khusus yang berisi e-book & video tutorial tentang cahaya & pencahyaan.

Istilah fotografi adalah gabungan 2 kata bahasa Yunani phos (cahaya) dan graphe (garis atau gambar). Jadi faktor cahaya (light) memegang peran penting dalam fotografi.  Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua setting yang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usaha untuk mendapatkan cahaya yang cukup.
Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang diharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto.
Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
1.      Intensitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2.      Arah datang cahaya, ini akan berpenguh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arah datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada pemotretan model, arah datangnya cahaya juga memperngaruhi ekspresi model.
3.      Spektrum, atau banyaknya ‘warna’ yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak spektrum warna, beberapa di antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapi sebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu.

Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi:
1.      Available light (ambient), yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan pemotretan
2.      Artificial light, yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe ini dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu:
(1)   Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu spot (studio light)
(2)   Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz
Pembahasan masing-masing akan dibahas dalam tulisan berikutnya. Sabar ya :-)

Sabtu, 13 Februari 2010

Teknik - Data EXIF

EXIF adalah singkatan dari Exchangeable Image File akan tetapi sering disalah pahami dengan Exposure Information.Kamera akan secara otomatis menyimpan data EXIF dari setiap foto apabila pemotretn dilakukan dengan format JPEG atau TIFF dan data ini akan 'menempel' pda setiap foto. Data EXIF memang menyimpan informasi tentang exposure setting yang kita gunakan saat melakukan pemotretan, selain data alat yang digunakan dan data-data lain yang terkait. Contoh data EXIF dapat dilihat dalam gambar berikut:

Data EXIF dari setiap foto bisa ditampilkan dengan mudahpada File Explorer. Caranya:
  1. Klik file foto yang hendak Anda lihat data EXIF-nya.
  2. Klik kanan pada file foto dan klik Properties
  3.  Setelah jendela Properties terbuka, klik Summary
Pada Summary ini ada 2 alternatif:
  1. Simple, yaitu  halaman yang hanya menampilkan data singkat seperti judul gile, tanggal pengambilan & pembuat file (author)
  2. Advanced, yaitu  halaman yang menampilkan data lengkap seperti contoh di atas
Data EXIF ini sangat berguna untuk melakukan  evaluasi pada foto yang Anda buat. Data ini juga dapat digunakan untuk memahami pengaruh yang disebabkan oleh perbedaan exposure setting terhadap foto yang dihasilkan. dengan mempelajari pengaruh setting, Anda dapat menggunakan setting terbaik pada pemotretan selanjutnya, misalnya:
  1. Foto yang blur akibat kamera bergetar saat pemotretan dapat diatasi dengan shutter speed yang lebih tinggi
  2. DiF yang terlalu dalam dapat diatasi dengan memekai bukaan aperture lebih lebar
  3. Noise yang berlebih bisa diatasi dengan menggunakan ISO lebih rendah
  4. dsb. 
Anda juga dapat mengevaluasi waktu pemotretan jika ingin memperoleh efek tertentu dengan memanfaatkan ambient light. Data EXIF yang langsung terkait pada setiap foto ini merupakan kemajuan teknologi yang sangat memudhkan. Pada saat masih menggunakan kamera analog, untuk memahami exposure saya harus mencatat setiap perubahan yang saya coba dan mencocokkan hasilnya setelah film dicetak. Pada kamera digital yang kita gunakan sekarang, hanya perlu beberapa klik untuk memperolehnya.

Yang harus diperhatikan, beberapa informasi yang tersimpan dalam data EXIF ini terkait dengan setting pada kamera, misalnya data tentang tanggal & waktu pemotretan. Seorang staf saya pernah lupa mengatur ulang tanggal dan waktu pada kamera sebelum melakukan pemotretan yang digunakan untuk keperluan dokumentasi, akibatnya data EXIF yang tersimpan menyimpan informasi yang salah tentang waktu pemotretan. Ini mungkin tidak menjadi masalah saat ada saksi yang mengetahui, namun apabila digunakan untuk dokumentasi dengan pengarsipan atau sortir berdasar waktu, foto-foto ini mungkin akan tersimpan di folder yang salah.

Semoga bermanfaat

Kamis, 11 Februari 2010

Tips - Waktu Pemotretan

Waktu pemotretan atau momen merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan foto yang bagus, terutama jika kita memanfaatkan pencahayaan yang tersedia (available light). Perencanaan waktu ini perlu dilakukan baik dalam waktu singkat maupun dalam waktu panjang.
Misalnya, jika seorang fotografer menerima job wedding, maka dia harus paham betul run-down acaranya, membagi tugas, mempersiapkan alat dan siap mengabadikan setiap momen yang tidak akan dapat terulang lagi. dalam perencanaan ini waktu harus dihitung dari menit ke menit.
Hal yang sama berlaku juga dalam kategori pemotretan lain, misalnya dalam pemotretan di luar ruangan. Cahaya matahari dari jam ke jam memiliki karakter yang berbeda dan akan menimbulkan tonal, shadow serta mood yang berbeda pula. Berikut contoh foto dari Imanuel di Jakarta. Kameranya digital poket, Samsung ES-15, tapi difoto dengan teknik yang tepat pada momen yang bagus:

Dalam kaitan cahaya matahari dengan fotografi, kita mengenal istilah berikut:
  1. Golden hour, waktu ketika cahaya matahari berwarna kuning keemasan, terjadi pada pagi hari ketika matahari menjelang terbit atau sore hari saat matahari menjelang terbenam. Momen ini berlangsung sekitar 15 hingga 30 menit 
  2. Soft shadow, bayangan lembut yang muncul saat cahaya matahari jatuh miring, biasanya diperoleh pada pagi hari sebelum pukul 9.00 atau sore hari setelah pukul 15.00
  3. Harsh shadow, bayangan yang gelap dan membentuk garis batas yang jelas. Bayangan seperti ini muncul antara pukul 09.00 -15.00 dan biasanya tidak dikehendaki. Untuk mengeliminasi bayangan macam ini harus digunakan alat tambahan seperti reflektor atau lighting
  4. Blue hour, waktu ketika matahari sudah terbenam namun langit masih berwarna biru. Momen ini berlangsung 10-20 menit di Indonesia, tergantung lokasinya. di negara-negara kawasan sub tropis, momen blue hour berlangsung cukup lama pada musim panas
  5. Night tentunya  adalah pemotretan di malam hari saat cahaya matahari tak tersedia lagi. Pemotretan sangat bergantung pada kondisi pencahayaan setempat dengan memanfaatkan aperture lebar atau speed lambat 
Dalam jangka waktu yang lebih panjang, misalnya setahun, juga terdapat moemen-momen yang penting sehingga fotografer bisa membuat kalender sendiri untuk menjadwalkan pemotretan.
Semoga bermanfaat.

Minggu, 07 Februari 2010

Komposisi - Tips untuk Fotografi Potret

Kamera digital memberikan kita kemudahan untuk menghasilkan foto yang tajam dan cerah. Tugas kita selanjutnya adalah menemukan komposisi yang baik sehingga foto tampak indah dan komunikatif.
Fotografi potret (portrait photography) adalah potret yang dibuat dengan obyek utama manusia. Ini adalah salah satu jenis foto yang paling banyak dilakukan sehingga para produsen kamera selalu melengkapi kameranya dengan Scene Program Portrait dan mengembangkan fitur face detection (fd) dan smile recognition (sr). Berikut ini adalah tips yang dapat digunakan untuk mermaksimalkan fotografi potret:
  1. Penuhi frame
    Obyek yang menempati sebagian besar ruang dalam frame akan memudahkan pemirsa untuk mengetahui apa yang ingin Anda tampilkan. Untuk memenuhi frame dengan obyek Anda dapat memotret dari jarak yang lebih dekat atau menggunakan lensa zoom
  2. Posisi mata yang terbaik adalah pada 1/3 atas
    Aturan 1/3 (rule of third) bukanlah rahasia umum dalam fotografi. Jika Anda belum mengetahuinya, silakan membuka catatan sebelumnya di:
    http://fotografi-dasar.blogspot.com/2009/11/komposisi-rule-of-third.html
    http://fotografi-dasar.blogspot.com/2009/11/mengenal-komposisi.html
    Aturan ini juga berlaku dalam fotografi potret. 
  3. Dimensi
    Foto akan tampak lebih indah jika pemirsa dapat melihat ‘kedalaman’ dari obyek dalam foto. Perbedaan antara obyek utama yang tajam dan latar belakang yang blur akan memperkuat kesan ini. Mode portrait pada kamera digital poket dan penggunaan bukaan aperture lebar akan membantu Anda untuk memperoleh efek kedalaman ini.
    Selain efek tajam dan kabur, arah datangnya cahaya juga akan menentukan tampilnya dimensi dari obyek foto Anda. Usahakan untuk memperoleh cahaya yang tidak tegak lurus agar diperoleh bayangan yang memperkuat kesan dimensi
  4. Framing
    Framing adalah pemanfaatan pola atau lingkungan di sekitar obyek utama sehingga membentuk ‘batas’ yang akan mengarahkan perhatian pada obyek utama Anda. Contoh framing pada potret fotografi:
  5. Garis
    Fungsi garis di dalam sebuah foto adalah mirip dengan framing. Garis-garis di dalam frame harus dimanfaatkan untuk menuntun perhatian pemirsa menuju obyek utama.
  6. Perhatikan latar belakang
    Dalam setiap jenis foto, latar belakang yang tepat akan membantu menampilkan obyek utama. Jika obyek utama Anda tidak dapat memenuhi seluruh frame, pastikan latar belakang yang tampak tidak memecah perhatian pemirsa. Panduan untuk memperoleh latar belakang yang tepat dapat dibaca di:
    http://fotografi-dasar.blogspot.com/2009/11/tips-background-yang-benar.html 
  7. Sudut pemotretan
    Biasa dikenal dengan angle of view. Sudut pemotretan ini akan mempengaruhi latar belakang dan bayangan yang tampak dalam frame. Dalam fotografi potret, sudut pemotretan ini menjadi lebih penting karena obyek utama mungkin memiliki keistimewaan jika dipotret dari sudut tertentu. 
Semoga bermanfaat.

Kamis, 04 Februari 2010

Istilah dalam Fotografi - B


  1. B
Bulb, pengaturan kecepatan tanpa batas waktu. Pada setting ini aperture akan tetap terbuka selama tombol shutter ditekan.
  1. Background
Latar belakang, segala sesuatu yang ada di dalam frame dan jaraknya lebih jauh daripada obyek utama.
  1. BG
Lihat Background.
  1. Blue hour
Waktu senja hari ketika matahari sudah mulai terbenam, lampu-lampu penerangan sudah menyala, namun langit masih tampak biru. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung 15-20 menit di Indonesia.
  1. Blur
Kabur, samar, kondisi gambar yang tidak tertangkap dengan tajam. Blur akibat shake merupakan sesuatu yang dihindari oleh fotografer, namun blur juga merupakan cara untuk menonjolkan obyek utama
  1. Bokeh
Merupakan istilah bahasa Jepang untuk blur. Istilah ini mengacu pada blur yang bernilai seni, bertujuan untuk mengisolasi & menonjolkan obyek utama. Bokeh diperoleh melalui:
(1)     Penggunaan bukaan aperture lebar
(2)     Menggunakan lensa tele dengan zoom terjauh
(3)     Memberi jarak obyek utama dengan latar belakang yang cukup jauh
  1. Bracketing
Pemotretan beberapa frame secara berurutan dengan kompensasi pencahayaan (exposure compensation) yang berbeda. Fitur ini diperlukan untuk membuat foto HDR (High Dynamic Range)
  1. Buffer
Ruang memory pada kamera yang berfungsi untuk menyimpan data gambar sesaat sebelum ditampilkan atau disimpan ke storage media
  1. Bulb
Lihat B.
  1. Burst
Pemotretan berurutan atau terus menerus. Kamera akan mengambil gambar selama shutter ditekan, menghasilkan beberapa frame yang menunjukkan urutan aktivitas
  1. Burst rate
Banyaknya frame yang bisa dihasilkan dalam 1 detik. Burst rate dapat berkisar dari 0.3  fps untuk kamera poket sederhana (= 1 frame setiap 3 detik) hingga 60 fps untuk kamera yang dirancang khusus. Kamera-kamera DSLR profesional memiliki burst rate 3 fps atau lebih.

Selasa, 02 Februari 2010

Aksesoris - Lensa Manual

Artikel ini merupakan penjelasan untuk pertanyaan dari salah seorang member di group belajar Fotografi.
Lensa manual jadul umumnya merupakan alternatif yang lebih ekonomis dan pada dasarnya tetap dapat dipakai pada kamer SLR digital baru. Tentu ada beberapa persyaratan untuk bisa menggunakannya.
Syarat pertama, Anda harus bisa menemukan cara yang tepat untuk memasangnya di body. Resiko ini harus dipertimbangkan karena bentuk ulir lensa jadul mungkin tidak sesuai dengan mounting pada body kamera. Jika mounting lensanya tidak sesuai, Anda perlu mencari adapter yang tepat.
Syarat kedua
, Anda harus punya mata yang bagus. Mengingat lensa jadul adalah lensa manual, fitur autofokus pada kamera kemungkinan besa tidak dapat digunakan, jadi sebaiknya pasang setting fokus pada MF (Manual Fokus) dan andalkan kerjasama antara mata & jari Anda untuk memperoleh fokus yang tepat.
Syarat ketiga, feeling Anda terhadap kondisi pencahayaan harus terasah dengan baik. Kamera digital sudah dilengkapi dengan fasilitas metering dan kompensasi cahaya. Fitur ini juga tidak berfungsi pada lensa jadul, jadi Andalah yang harus mengambil peran untuk memastikan sensor menerima cukup cahaya.
Dalam hal pencahayaan ini, terdapat perbedaan fisik antara lensa manual dengan lensa digital seperti gambar di bawah:

 
Pada lensa manual (atas) terdapat 2 ring, yaitu:
1. Focusing ring untuk menentukan jarak fokus
2. Aperture ring untuk menentukan lebar bukaan aperture
Pada lensa digital, bukaan aperture dikendalikan secara elektronis melalui kamera, jadi hanya ada focusing ring saja.

Nah, untuk memperoleh bukaan aperture yang tepat, Anda harus tahu kombinasi setting antara shutter speed dan aperture berdasarkan kondisi pencahayaan saat pemotretan. Pemahaman mengenai BDE akan sangat membantu Anda dalam hal ini.
semoga bermanfaat.

Istilah dalam Fotografi - A

Maaf kalau baru kepikiran sekarang. Terima kasih untuk yang nanya tentang istilah. Karena cukup banyak, jadi nanti dimuatnya bertahap aja ya. Supaya gampang saya bikin per huruf seperti kamus.


  1. A
Singkatan dari Aperture Priority, mode pemotretan dengan lebar bukaan ditentukan oleh fotografer. Kamera akan menentukan shutter speed yang diperlukan agar foto memperoleh pencahayaan yang mencukupi.
  1. A-DEPTH
Fitur yang memungkinkan fotografer untuk mengfatur agar gambar terekam tajam pada jarak tertentu.  Pada kamera analog, kamera akan melakukan 2 kali pemotretan pada frame yang sama dengan bukaan aperture yang berbeda. Pada pemotretan ini subyek foto dituntut untuk tidak bergerak.
  1. AE
Auto Exposure, pemotretan secara otomatis dengan setting ditentukan oleh kamera
  1. AE-lock
Auto Exposure Lock, pemotretan secara otomatis dengan setting awal ditentukan oleh kamera dan disimpan untuk pemotretan berikutnya. AE-lock dapat mempercepat proses pemotretan karena kamera tidak perlu lagi mengatur setting baru pada frame-frame berikutnya.
  1. AF
Auto Focus, fitur yang memungkinkan kamera melakukan fokus pada obyek tanpa campur tangan fotografer. Pada umumnya kamera akan mengambil fokus pada obyek yang berada di tengah frame.
  1. AF-lock
Auto Focus Lock, fitur yang memungkinkan kamera melakukan fokus pada obyek tanpa campur tangan fotografer. Proses ini hanya dilakukan pada frame pertama dan selanjutnya kamera akan menggunakan jarak tersebut pada frame-frame berikutnya. Fitur ini berguna untuk mempercepat proses pemotretan berurutan, misalnya pada pemotretan sport/ olahraga
  1. ASA
Singkatan dari American Standard Association yang digunakan sebagai ukuran kepekaan film. Istilah ini sudah jarang digunakan, organisasinya pun sudah berubah nama. Istilah yang lebih sering digunakan saat ini adalah ISO, nilai ASA sama dengan ISO. .
  1. AUTO
Mode pemotretan cepat tanpa campur tangan fotografer. Kamera akan secara otomatis menentukan fokus dan setting pencahayaan.
  1. Av (=A)


Semoga bermanfaat