Kamis, 24 Juni 2010

Sport & Action @ Anyer

Catatan dari liburan di Pantai Anyer bersama anak-anak.
Situasi dan kondisi lokasi:
Waktu: siang s.d sore, 11.00 - 17.30 WIB
Lokasi: Pantai Anyer
Cuaca: variasi - cerah, mendung, gerimis



Gear dan setting:
Kamera: Fujifilm S6500fd
Lensa: standard, 28-300 mm (equivalen)
Mode: variasi, sport, A, S
ISO: 100
WB: auto



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotretan:
1. Kondisi outdoor dengan cahaya yang cukup
2. Mendung, cahaya merata, bayangan tidak terlalu "keras"
3. Subyek adalah anak-anak yang terus menerus bergerak
4. Latar belakang ombak yang juga selalu berubah
5. Pilihan angle of view
6. Momen dan komposisi
7, Hati-hati terhadap percikan air terhadap kamera

Karena kondisi cahaya yang saya anggap menguntungkan, pada dasarnya saya "mempercayakan" pengaturan setting pada kamera dengan lebih banyak menggunakan Scene Program Sport. Mode ini juga terdapat pada kamera poket, jadi sebetulnya tidak ada masalah dengan jenis kamera apa pun yang digunakan. Dengan pilihan mode ini, kita dapat lebih berkonsentrasi pada momen dan komposisi. Adanya gelombang tinggi di latar belakang tentu lebih menarik daripada sekedar laut yang "datar". Ekspresi anak-anak yang tertawa lepas atau waspada menunggu gelombang tentu lebih menarik daripada pose berfoto yang "serius".

Keuntungan lebih yang dapat dimanfaatkan dari kamera yang saya pakai adalah manual zoom yang cukup panjang (28-300 mm) sehingga lebih leluasa dalam membidik tanpa perlu banyak bergerak/ berjalan. Burst/ continuous shoot dapat juga dimanfaatkan karena subyek yang terus-menerus bergerak.

Pilihan angle of view dalam pemotretan kali ini lebih banyak dilakukan sambil duduk, berjongkok atau tiarap dengan tujuan memperoleh angle lebih rendah daripada anak-anak yg menjadi subyek. Tujuannya, selain untuk menangkap ekspresi lebih jelas, juga menimbulkan efek gelombang di latar belakang yang tampak lebih tinggi sehingga terkesan lebih dramatis.

Foto-foto lain dari tamasya kali ini dapat dilihat di:
Anyer Action - Facebook atau di
Anyer & Jakarta - Multiply

Minggu, 13 Juni 2010

Komposisi - Framing

Anda tentu tahu fungsi frame (pigura) sebagai pembatas sebuag foto. Dalam hal komposisi, framing adalah teknik yang memanfaatkan obyek-obyek dalam foto untuk menuntun perhatian pemirsa ke daya tarik utama (point of interest - POI) dari foto yang kita buat.

Teknik ini dapat memanfaatkan apa saja, misalnya cabang pohon, pintu gerbang, ornamen pagar, dan sebagainya. Contoh penggunaannya dalam foto dapat dilihat pada foto berikut:

Foto di atas dibuat oleh rekan saya, Lemi Banda, dengan kamera poket Canon A490. Perhatikan bagaimana rumpun pisang di sebelah kanan dan batang pohon di tepi parit membentuk frame di sekitar Pak Tani yang sedang berjalan menyusur pematang.

Contoh lain, misalnya dalam foto Monas berikut ini:
Sebagai landmark Jakarta, ada banyak foto Monas, jadi harus ada sentuhan lain untuk membedakan foto yang kita buat dari foto lainnya. Dalam foto di atas saya memanfaatkan ornamen di pagar pembatas Taman Monas sebagai frame.

Anda bisa memanfaatkan apa saja sebagai frame foto. Kreativitas sangat berguna dalam hal ini. Selamat berkarya.

Link Bermanfaat - Online Simulator

Online simulator ini menarik karena Anda bisa mngetahui pengaruh penggunaan berbagai aksesoaris dan setting pada kamera terhadap foto yang dihasilkan.

Berikut ini situs yang menarik untuk mempelajari kamera & aksesorisnya:

Photonhead - Camera Simulator
Di sini tersedia simulator untuk mempelajari pengaruh perbedaan setting:
  1. Shutter speed dan Aperture
  2. Film Speed atau ISO
  3. Pengaruh shake

Nikon Official Site
Di sini tersedia simulator untuk berbagai macam lensa. Walaupun ditujukan secara khusus untuk lensa-lensa Nikkor, namun dengan simulator ini Anda akan mengetahui apa pengaruh penggunaan lensa wide dan tele pada berbagai jarak fokus

Sabtu, 12 Juni 2010

Catatan Workshop Fotografi - Portfolio

Portfolio merupakan dokumentasi penting dari seorang fotografer. Penyusunan portfolio haruslah disesuaikan dengan keahlian atau spesialisasi yang dimiliki oleh fotografer. Beberapa contoh keahlian dan isi portfolio yang perlu ditampilkan:

Wedding/ portraiture
Portfolio dari seorang fotografer yang mengkhususkan diri pada wedding atau portrait haruslah menunjukkan segala aspek yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya, dari awal hingga akhir proses pernikahan. Portfolio seorang fotografer wedding merupakan yang paling banyak, detil & lengkap dari segi isinya. Termasuk di dalamnya:
  1. Dari segi proses, meliputi:
    • pre-wed
    • ritual pra pernikahan
    • akad nikah
    • resepsi
    • foto keluarga
    • acara lain yang ada dalam proses pernikahan
  2. Dari segi subyek foto, meliputi:
    • foto mempelai pria
    • foto mempelai wanita
    • foto mempelai pria & wanita
    • foto keluarga kedua mempelai
  3. Dari sudut pengambilan/ angle, meliputi:
    • Foto close up
    • Foto medium shot
    • Foto wide-angle
  4. Dari segi kostum, meliputi:
    • casual
    • kostum tradisional
    • kostum internasional/ Barat
  5. Dari segi lokasi, meliputi indoor maupun outdoor di:
    • rumah mempelai
    • rumah ibadah
    • gedung pertemuan
    • lokasi lain yang diperlukan
  6. Dari segi pencahayaan, meliputi:
    • foto pada cahaya pagi (morning light)
    • foto daylight
    • foto indoor dg available light
    • foto infoor dg studio light/ artificial
Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan portfolio wedding adalah bahwa foto-foto mempelai pada dasarnya merupakan “milik” kedua mempelai. Oleh karena itu, penggunaan foto-foto wedding dalam sebuah portfolio haruslah dengan persetujuan dari kedua mempelai sebagai “pemilik” hak cipta. Mirip dengan model release yang harus ada untuk menggunakan foto seorang model.

Jurnalistik/ event
Portfolio yangharus dimiliki oleh seorang jurnalis foto sangat berbeda dengan apa yang ada dalam portfolio seorang wedding fotografer. Isi yang harus terdapat dalam portfolio seorang jurnalis foto, di antaranya:
  1. Portrait fotografi, biasanya diperlukan untuk foto tokoh, selebritis, nara sumber
  2. Human interest, manusia saat melakukan aktivitasnya
  3. Foto bencana alam
  4. Foto kerusuhan/ demonstrasi
Portfolio jurnalis mengutamakan otentisitas dan momen saat pengambilan.

Advertising/ Produk/ Stock
Foto-foto untuk portfolio iklan/ advertising/ stock foto paling tidak harus melipti:
  1. Obyek manusia dengan berbagai ekspresi. Foto-foto ini harus dilengkapi dengan model release
  2. Obyek barang atau produk dengan menggunakan table top dan pencahayaan yang memadai.

Tidak ada batasan seorang fotografer harus membatasi diri pada satu bidang saja, namun demikian portfolio untuk masing-masing keahlian haruslah disesuaikan dan dipisahkan sedemikian untuk memudahkan presentasi/ penilaian. Oleh karena itu sistem dokumentasi foto yang baik & rapih merupakan hal yang harus dilakukan dan sangat mendukung pekerjaan seorang fotografer.