Selasa, 25 Januari 2011

Macro dengan Extension Tube

Fotografi makro merupakan kategori yang menarik bagi banyak orang. Banyak alternatif untuk membuat foto makro, sebagaimana yang sudah saya tulis dalam artikel terdahulu, atau menggunakan reversed lens seperti yg dilakukan rekan saya Roi Rungkadi Ismail dan Adrianus Juniarno. Artikel & diskusi lengkap silakan di-klik ke Fotografer.Net
Reversed lens & flash diffuser by Roi Ismail
 Reversed lens by Adrianus Juniarno

Extension Tube merupakan alat tambahan yang murah & efektif untuk foto macro. Prinsip dasar alat ini adalah menjauhkan jarak lensa dari kamera, sehingga bayangan obyek paling tajam jatuh pada R3, yaitu jarak antara 2f dan tak hingga (f = focal length, jarak fokus lensa). Efeknya, image yang diterima oleh sensor adalah sama atau lebih besar daripada obyek aslinya.
Dengan prinsip seperti di atas, extension tube dapat dibuat sendiri dengan menggunakan berbagai macam tabung, di seperti pipa paralon, tutup botol hairspray, kaleng minuman ringan, dsb sepanjang diameternya cocok dengan lensa yang akan kita gunakan. Pada test kali ini, saya menggunakan lensa M42 dengan extension tube yang saya beli dari Mas Teguh (paijo43) di bursa Alpharian.com seharga Rp 100.000. bentuk barangnya seperti ini:
Extension tube ini terdiri dari 3 bagian, yaitu tabung 1 cm, 2 cm, dan 4 cm. Kita bisa mengkombinasikan pemakaiannya sehingga diperoleh variasi jarak antara 1 cm s.d 7 cm. Extension tube ini saya pasangkan pada lensa Helios 2/58 M44-2 seperti ini:
Lalu dipasangkan pada kamera Sony a200 seperti ini:
Hasilnya, lensa Helios M44-2 yang memiliki jarak obyek normal minimum 48 cm, dengan berbagai kombinasi dapat memotret obyek pada jarak 7 s.d 20 cm. Keuntungan dari penggunaan macro extension tube dibandingkan metode yang lain adalah:
  1. Pemasangan yang mudah
  2. Dapat dikombinasi sedemikian untuk memperoleh jarak ideal
  3. Tidak memiliki elemen optik sehingga tidak mempengaruhi kualitas lensa
Namun demikian, macro extension tube tetap memiliki kelemahan, yaitu:
  1. Focusing ring tidak bekerja, kamera harus digerakkan maju mundur untuk memperoleh hasil paling tajam
  2. F-stop turun 1-2 stop tergantung panjang tube yang digunakan
Hasil pemotretan dengan extension tube sebagai berikut:
Obyek test 
Jarak terdekat normal: 48 cm
  Sony A200 + Helios + Macro ext 1 cm
  Sony A200 + Helios + Macro ext 3 cm
Sony A200 + Helios + Macro ext 7 cm 
Selamat mencoba

10 komentar:

  1. mantap artikel nya,kebetulan saya juga baru belajar memakai Ex tube , kebetulan juga saya Pake Dslr Sony dan Lensa Helios 44-2 58mm :D mohon bimbingan nya master :D

    BalasHapus
  2. Makasih sudah mampir. Bisa add saya di FB yg Awan Wisudanto Dua atau e-mail ke awisudanto@gmail.com klo perlu. Salam kenal Alpharian :-)

    BalasHapus
  3. jadi pengen nyoba....
    tapi sayang ya Lensa jadi manual ???

    BalasHapus
  4. Merk2 kamera seperti Nikon, Canon & Sony menyediakan extension tube yang sesuai dengan lensanya sehingga fungsi autofokus tetap dapat digunakan.
    Dalam hal extension tube bikinan sendiri, manualnya hanya klo pakai tube. Klo dipasang biasa ya kembali lagi fungsinya. Saya sendiri emang suka pakai lensa manual, bukan mengorbankan lensa autofokus dijadikan manual. :-)

    BalasHapus
  5. mas kalo lensa manual tuh samadengan lensa fix yah, saya mencoba menggunakan MET manual pada lensa kit hasilnya gelap karena F-- saya sudah mencoba dengan berbagai tips dr forum sebelah seperti mengganjal lensa dgn tissue, menombol tombol DOF lalu pasang MET, namun hasilnya tetap gelap, apakah ada cara untuk menggunakan MET manual yg murmer pada lensa kit? mohon infonya ^^

    BalasHapus
  6. Lensa manual adalah lensa yg tidak memiliki fitur automatis, jadi pengaturan aperture, zooming dan jarak fokus harus dilakukan secara manual.
    Lawan dari lensa manual adalah lensa automatic yang bisa dikontrol dari kamera.
    Lensa fix adalah lensa yang tidak punya fasilitas zoom in atau zoom out, biasanya cuma punya 1 angka fokus, misalnya 35 mm, 50 mm atau 85 mm.
    Lawan dari lensa fix adalah lensa vario yang ditunjukkan dgn adanya jarak fokus terpendek dan terpanjang, misalnya 18-55 mm, 70-300 mm, 100-400 mm, dll
    Karena lensa manual tidak bisa mengirim feedback ke kamera, jadi klo hasil foto gelap ya Anda sendiri yg harus mengatur setting exposure-nya, misalnya dengan memperlambat speed atau menaikkan ISO.

    BalasHapus
  7. selama memakai extension tube buatan lokal, memang hasilnya gelap. setuju dengan bang awan harus kita setting sendiri ISO, speed, bukaan dimaksimalkan dengan cara atur bukaan maksimum sebelum copot lensa dan memasang extension tube, kemudian pake tambahan cahaya seperti flash (hati-hati jika pake flash optional krn dapat memberi bayangan, sebaik baik external flash), jika nggak punya bisa pakai senter yang punya cahaya putih atau terpaksa harus berpanas-panas diterik matahari, agar dapat cahaya cukup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setelah bukaan dimaksimalkan lensa di copot itu camera dalam keadaan masih nyala atau di matikan dulu......mohon pencerahan.......???

      Hapus
  8. setelah kita mengatur bukaan nyopot lensanya dalam keadaan camera hidup ato harus di matikan dulu

    BalasHapus
  9. Penggantian lensa sebaiknya dilakukan dengan kondisi kamera dimatikan. Klo utk pengaturan bukaan, boleh dilakukan saat lensa terpasang di kamera (gak harus dicopot)

    BalasHapus