Minggu, 17 Januari 2010

Tips – Landscape Photography

Ternyata blog ini belum memuat tips untuk pemotretan landscape. Itu barusaya sadari setelah chatting dengan Mas Rizky. Thanks untuk idenya, ya.
Pemandangan landscape merupakan salah satu yang kita kenal sejak kecil. Masih ingat kan, jaman sekolah di SD dulu kita sering menggambar gunung, sawah, rumah & jalan? Itu contoh landscape 
Supaya gak terlalu panjang, kita langsung ke sasaran. Berikut ini adalah tips untuk pemotretan landscape:

  1. Lokasi. Pilihan lokasi merupakan hal paling penting dalam pemotretan landscape. Apa yang ingin Anda dapat? Perkotaan atau pedesaan? Lalu lintas yang macet atau kedamaian alam? Jika lokasi itu cukup jauh dari tempat tinggal Anda, pertimbangkan lamanya perjalanan yang harus ditempuh agar Anda tidak melewatkan waktu terbaik untuk pemotretan landscape.


  2. Timing. Foto landscape sebaiknya dibuat pada pagi atau senja hari ketika cahaya matahari jatuh miring. Selain menguntungkan karena intensitas dan sudut datang cahayanya, pada pagi dan senja hari kontras antara langit & bumi tidak teralu besar. Foto pada pagi & sore juga memungkinkan munculnya lebih banyak nuansa warna di langit

  3. Setting Gunakan ISO rendah untuk memeproleh detil yang terbaik. Apabila kamera Anda memungkinkan pengaturan manual, pilihlah mode A atau M dengan bukaan apertura kecil, mungkin f/11 atau f/16 atau bukaan terkecil yang dimungkinkan oleh kamera Anda agar keseluruhan ruang dalam frame tertangkap dengan tajam. Jika Anda menggunakan kamera poket, pastikan kamera pada mode Landscape

  4. Gunakan tripod. Penggunaan aperture kecil pada pagi atau senja hari berarti penggunaan shutter speed yang lebih lambat. Untuk mengurangi resiko getaran (shake) atau untuk memperoleh beberapa exposure yang sama sebagai bahan pengolahan HDR, sebaiknya Anda menggunakan tripod.

  5. Fokus Foto landscape menghendaki agar seluruh obyek dalam frame tampil tajam. Untuk mencapai hal ini, jika Anda menggunakan lensa dengan pengaturan manual, pasanglah fokus lensa pada hyperfocal. Jika menggunakan kamera digital tanpa mode manual, fokuskan pada 1/3 frame untuk memperoleh ketajaman maksimal pada seluruh jarak dalam frame

  6. Lensa Untuk memperoleh cakupan yang luas, sebaiknya menggunakan lensa wide. Jika andapengguna lensa vario atau kamera poket, gunakan posisi paling wide


  7. Angledan Perspective Manfaatkan pola-pola garis, barisan pepohonan, sawah dam berbagai komponen lainnya sebagai daya tarik dalam frame. Selain perspektif, pemilihn angle juga menentukan. Biasanya akan lebih baik jika penempatan horison tidak tepat di tengah frame. Anda bisa mencari empat yang lebih tinggi (horison di 1/3 bawah) atau justru memotret dekat dari tanag (horison di 1/3 atas) untuk memperoleh foto yang menarik

  8. Foreground obyek Temukan obyek yang menarik untuk ditempatkan di latar depan. Obyek ini bisa berupa bebatuan, pohon, atau sejenisnya. Obyek ini berfungsi sebagai. Obyek ini berfungsi sebagai eye-cattcher yang membuat foto tampil unik

  9. Filter merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam pemotretan landscape. Beberapa filter yang dapat digunakan:
    • Polarizer gunanya untuk mengurangi intensitas cahaya di tempat terang, menahan flare & hamburan cahaya sehingga gambar/ foto menjadi lebih kontras.

    • Gradual Neutral Density (GND) yaitu filter dengan perbedaan intensitas warna secara bertahap. Filter ini dapat dipasang dengan bagian lebih gelap di atas untuk meredam intensitas cahaya dari langit sehingga daratan tidak tapil terlalu gelap.

    • Soft focus yaitu filter yang membuat blur bagian-bagian tertentu dalam frame. Dalam banyak kesempatan penggunaan filter ini memberikan kesan magis dalam foto. Efek ini juga bisa diperoleh dengan menghembuskan napas ke lensa jika Anda memotret di daerah berhawa dingin.

  10. Cerita Sebuah foto yang bercerita lebih menarik daripada sekedar pemandangan alam. Setiap daerah memiliki kisahnya. Cobalah untuk mengetahui kisah yang menjadi legenda di suatu daerah dan temukan obyek-obyek yang berkaitan dengan kisah itu.

  11. Eksperimen Salah satu yang membuat sebuah foto menjadi bernilai adalah keunikannya. Oleh karena itu lebih sulit untuk memotret landscape di tempat terkenal yang sudah sering dikunjungi banyak orang karena sudah begitu banyak foto yang beredar. Untuk mencapai keunikan, Anda harus bereksperimen dengan mengambil banyak frame dan mencoba berbagai kemungkinan, misalnya dengan pemotretan hitam putih, slow speed, HDR, dsb

Semoga bermanfaat.

6 komentar: