Senin, 27 September 2010

Repotnya Motret Kucing

Hari minggu lalu, saya menyempatkan diri ke rumah Pakcik di Kulim, karena dapat kabar kucing Persia-nya beranak 6 ekor. Dan ternyata memang menarik, karena 6 ekor kucing umur 3 bulan itu warna bulunya beda-beda: 1 ekor warna putih, 2 ekor belang putih-kelabu, 2 ekor belang 3 (putih-hitam-coklat), dan 1 ekor belang putih-hitam.
Waktu sampai di sana sekitar jam 9, kucing2 ini baru selesai mandi jadi bulu khas Persia-nya yg tebal berubah jd tipis karena basah. Ga bisa difoto deh, ga keliatan karakternya. Ditunggu sekitar 30 menit, bulunya sdh kering lagi, tapi muncul masalah baru: kucing-kucing ini sudah lompat & lari ke sana kemari ... hehehe .....
Tapi akhirnya dapat juga foto-foto yang cukup menarik, salah satunya ini:

Foto lainnya dapat dilihat di:
Album Kucing di Facebook
Album Kucing Persia di Multiply

Peralatan
Untuk pemotretan ini, gear yang saya pakai sangat standar, yaitu:
Kamera: DSLR Sony A-200
Lensa: Sony DT 18-70 mm (kit)
ISO: 400-1600
Mode: variasi: P, S, A

Beberapa hal yang saya dapat dari pemotretan:
1. Pencahayaan
Untuk pencahayaan ini lebih baik menggunakan ambience light (cahaya ruangan, alami) dan bukan menggunakan flash. Kalaupun menggunakan flash, arahnya harus di-bounce atau menggunakan flash external dari samping, tujuannya untuk menghindari kilatan flash di mata kucing dan bayangan gelap di sekitar obyek.
Jadi ketika si kucing masuk ruang, saya pilih pakai ISO tinggi untuk mempertahankan speed, hasilnya nanti bisa di-edit pakai Noiseware. Lebih gampang me-remove noise ketimbang ngilangin bayangan & pantulan cahaya yang tidak natural.

2. Karakter
Setiap binatang punya karakter khas yang menarik untuk ditampilkan. Untuk kucing Persia yang jadi obyek kali ini, karakter khasnya adalah bulu yang tebal & hidung yang pesek, jadi diusahakan untuk selalu menampilkan karakter itu di setiap foto. Karakter ini juga bisa ditampilkan dengan menunjukkan lingkungan dan gaya yang disukai oleh si kucing. Misalnya foto si putih yang sedang nangkring di lengan sofa ini
Kalau peliharaan Anda punya mainan favorit, aksinya ketika sedang memainkannya pasti menarik untuk difoto.

3. Posisi/ angle
Posisi yang menarik adalah jika kamera berada selevel dengan si kucing. Dengan posisi ini, seluruh tubuh si kucing akan tampak "normal" dan si kucing tidak mendongak menghadap kamera. Posisi selevel juga menangkap gaya & ekspresi si kucing dengan lebih natural. Walaupun demikian, bisa diambil beberapa angle dari atas sebagai variasi.

4. Timing
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, sewaktu saya datang, kucing2 ini baru selesai mandi dan tidak menarik untuk dipotret. Setelah diamati, ternyata kucing-kucing ini tetap memiliki bioritme, jadwal kegiatan alami yang bisa dimanfaatkan untuk mempermudah pemotretan. Pengamatan saya, pukul 9-10.30 adalah masa paling aktif, mereka berlari ke sana ke mari. Cukup repot & melelahkan untuk mengejar & mencari posisi yang tepat. Tapi pada pukul10.30, saat matahari terasa terik, mereka mulai mengurangi aktivitas dan mencari tempat teduh untuk "leyeh-leyeh", jadi lebih mudah untuk didekati.
Kesimpulan saya, jika sebelumnya kita sudah mengatahui "kebiasaan" subyek, maka pemotretan akan menjadi lebih mudah dan kita bisa menghemat waktu.

Jika Anda tertarik untuk memotret hewan peliharaan Anda dan perlu tips lebih banyak, silakan download:
Pet Photography Tips
Silakan ditambahkan jika ada masukan lain ya.

4 komentar:

  1. trms mas,
    nice share...tar mo dicoba

    BalasHapus
  2. Mas, thanks untuk sharingnya. Untuk foto yang kedua, kucing putih, warna mata kucing di monitorku jadi hitam yach. Terkesan mata kucing spt bolong di mata kanan kucing.

    BalasHapus
  3. Iya, memang hitam, pupilnya jd lebar krn tempatnya gelap, khas mata kucing kan? Ini motretnya di dalam rumah pakai ISO 1600 spy ga usah pakai blitz & shutter speed di atas 30.

    BalasHapus
  4. ISO 1600 buat kamera yang cukup baik bukan merupakan permasalahan yang cukup berarti but kayaknya jadi kurang disarankan untuk kamera sekelas eos 1000D, karena beberapa kali mencoba memotret di ruang kelas bagian yang rada gelap ketika diperbesar muncul warna2 lain (alias noise) jadi saran aja mungkin untuk pemotretan tanpa flash kalo bisa menghindari bagian hitam yang terlalu besar. mungkin hal ini bisa diabaikan kalau kita hanya akan mencetak sampai ukuran 3-5R tapi kalo lebih gede... mestinya disertai sedikit doa semoga yang melihat foto ga memperhatikan detail.. hehehe
    demikian sedikit share dari Semarang...

    BalasHapus