Kamis, 19 Agustus 2010

Reduksi Noise dengan Imagenomics Noiseware

Noise merupakan salah satu concern fotografer pada foto yang dihasilkan pada ISO tinggi. Dari berbagai diskusi, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba Imagenomics noiseware, sebuah Plugins yang ditambahkan ke Adobe Photoshop.


Hasil penerapan aplikasi software saya bandingkan pada foto berikut:


Cukup efektif dan tetap mempertahankan sebagian besar detil yang ada. 

Software ini dapat Anda download dari:
http://rapidshare.com/files/52940443/imagenomicnoisewareprofessionalv4.1.0.5.rar 

Setelah Anda download dan extraxct, akan diperoleh 2 file, yaitu:
1. Imagenomics installer
2. Patch.exe 

Untuk menggunakannya, tentunya harus Anda install dulu, lalu setelah selesai menginstall, jalankan patch.exe. Untuk patching ini, pastikan bahwa proses patching dilakukan pada file plug-in Imagenomics yang ada di folder Program Files/Photoshop/plugins/Imagenomics/ dan bukan pada file yang ada di Program Files/Imagenomics/
Setelah proses patching selesai, Anda dapat membuka file gambar yang akan diperbaiki di Photoshop. Noiseware ini dapat dioperasikan dari tab Filter --> Plugins --> Imagenomics --> Noiseware.

Selamat mencoba! 

Rabu, 18 Agustus 2010

Pengaruh ISO terhadap Noise - DSLR & Prosumer

Dalam posting ini saya membandingkan tingkat noise pada kamera prosumer dan DSLR.
Kamera prosumer yang digunakan adalah Fujifilm S6500fd, sudah saya pakai sejak 2005, 6MP, ukuran fisik sensor 1/1.7"
Kamera DSLR yang digunakan adalah Sony Alpha A200, 10MP, produksi 2008, ukuran fisik sensor APS-C. Kamera Sony A-200 ini dalam perbandingan oleh dpreview (http://www.dpreview.com) memperoleh nilai hampir imbang dengan Canon EOS 1000D.
Sebagai sebuah kamera prosumer model lama, performa yang ditampilkan Fujifilm S6500fd menurut saya tidak mengecewakan.
Silakan bandingkan hasil dari kedua kamera tersebut pada foto-foto berikut ini. Ada perbedaan tonal warna di antara kedua kamera tersebut, kemungkinan besar diakibatkan oleh perbedaan ssetting white balance, Dalam hal ini, setting Auto WB Sony lebih akurat

Trik Memotret Bulan

Bulan yang tampak indah di malam hari merupakan subyek yang cukup sulit untuk diabadikan. Sifatnya yang memantulkan cahaya namun dikelilingi oleh langit yang gelap dapat "menipu" kamera Anda untuk memilih setting pencahayaan yang salah.
Aspek yang menyulitkan dalam pemotretan bulan di antaranya:
1. Sifatnya yang memantulkan cahaya
2. Merupakan bidang terang kecil di tengah-tengah kegelapan
3. Bulan senantiasa bergerak
4. Letaknya sangat jauh, sedikit getaran saja akan menyebabkan blur

Oleh karena itu, untuk memotret bulan sebaiknya dilakukan dengan cara:
1. Gunakan tripod
2. Gunakan lensa dengan fokus yang cukup panjang, minimal 300 mm
--> Jika menggunakan DSLR, masukkan crop factor dalam perhitungan
--> Kamera dengan crop factor 1.5 dpt menggunakan FL 200 mm
3. Gunakan spot metering
4. Gunakan mode manual
--> Setting ISO 100 atau 200
--> Setting aperture f/5.6 atau f/8
--> Lakukan beberapa pemotretan dengan speed bervariasi
5. Jika perlu gunakan manual fokus pada hyperfocal.

Beberapa hasil pemotretan bulan:
Karya: Anton Widodo (http://www.facebook.com/profile.php?id=1552854672)
Gear : Fuji FinePix S2500HD
Aperture Priority,
f : 5.6
Speed : 1/15 s
Iso : 100
Zoom : Fujinon Zoom Lens 18X Optical
Ex Bias : 0 step
Filter : No
Tripod : Yes
Oldig : croop
time : 26 Juli 2010, 20.45 WIT
Location : Entrop



Karya: Awan Wisudanto (http://www.facebook.com/profile.php?id=1552854672#!/awan.wisudanto)
Gear : Sony Alpha A200
Lens: Minolta 70-210 mm
Manual setting
f : 5.6
Speed : 1/160 s
Iso : 100
Ex Bias : 0 step
Filter : No
Tripod : No
Oldig : crop
time : 29 Juli 2010, 20.20 WIT
Location : Pekanbaru

Senin, 02 Agustus 2010

Kamera - Manfaat Image Stabilizer

Image Stabilizer merupakan salah satu fitur unggulan yang ditawarkan oleh kamera digital modern. Stabilisasi akan menghasilkan gambar yang lebih taja, karena adanya peralatan tambahan yang dapat meredam shake / getaran.

Setiap pabrikan memiliki nama yang berbeda untuk stabilizer ini, misalnya Nikon dengan VR (Vibration Reduction), Canon dengan IS (Image Stabilization), atau Sony dengan SSS (Super Steady Shoot). Secara teknis ada 2 cara untuk meredam getaran, yaitu:
(1) Stabilizer pada lensa (optik), diterapkan oleh Nikon, Canon, Panasonic
(2) Stabilizer yang dipasang pada sensor (body), diterapkan oleh Sony, Olympus, Pentax

Yang manapun sistem yang Anda pilih, keberadaan image stabilizer ini akan sangat bermanfaat karena efektif meredam getaran hingga 2 atau 3 f-stop lebih rendah. Contoh efektivitas redaman dapat dilihat pada gambar berikut ini

Atau untuk lebih jelasnya, saya crop pada bagian tulisan di tengah kipas:

Namun bukan berarti fitur ini dapat menggantikan tripod. Efektivitasnya berdasar pengamatan saya adalah 2-3 f-stop. Jadi jika Anda mampu memegang kamera tanpa getaran pada shutter speed 1/30 s tanpa image stabilizer, berarti dengan bantuan stabilizer Anda akan dapat memotret dengan tajam pada 1/15 atau 1/8 s. Namun jika menggunakan speed 1 s, tentu saja gambar akan tetap blur karena getaran.